Kamis, 30 Mei 2013

Ancaman Baru Virus Corona Fakta Penting yang Perlu Diketahui Tentang Virus Corona



I
Jakarta - Muncul kembali setelah beberapa waktu tidak ada laporan kasus baru, virus corona langsung menyita perhatian dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilainya sebagai ancaman baru.

"Kami tak tahu di mana virus ini bersembunyi. Kami juga tak tahu bagaimana orang-orang bisa terinfeksi. Hingga kami dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami tak punya apa-apa untuk mencegah serangan infeksi ini," kata Margaret Chan, direktur WHO dalam World Assembly ke-66 di Jenewa, Swiss baru-baru ini.
http://www.toko-alkes.com/
Lalu apa sajakah yang perlu diketahui tentang novel coronavirus (nCoV) tersebut? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Time.Healthland, Kamis (30/5/2013)

Punya Penis Besar Bisa Jadi Petaka Jika Asal Bercinta


 

Jakarta - Ego pria yang tinggi meyakini bahwa segala sesuatu yang besar selalu lebih baik, termasuk dalam hal ukuran kejantanan. Mungkin bagi pria, kelamin yang besar bisa dibanggakan sebagai simbol keperkasaan, tapi bagi pasangannya belum tentu menyenangkan.

Rata-rata panjang penis yang normal saat ereksi adalah sekitar 14 cm. Ukuran tersebut sudah dirasa nyaman untuk bercinta. Apabila kelewat besar justru bisa menyebabkan perdarahan pada vagina pasangan, terutama apabila dilakukan dengan terlalu bersemangat.

Seperti dilansir Ask Men, Kamis (30/5/2013), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi pria yang diberkahi kelamin jumbo

Ditemukan Virus H7N9 yang Kebal Tamiflu



JAKATRA_Para ilmuwan di Cina mengidentifikasi kasus pertama penyakit flu burung H7N9 yang kebal obat Tamiflu, yang merupakan obat standar saat terjadinya wabah flu.


Menurut BBC, sejauh ini terdapat 131 kasus flu "burung" baru pada manusia, dengan korban meninggal mencapai 36 orang. Dalam dua minggu terakhir tidak ditemukan adanya kasus baru.

Dalam laporan terbaru yang dimuat dalam edisi online The Lancet, 3 contoh virus yang diambil dari 14 pasien terinfeksi H7N9 yang dirawat di rumah sakit Shanghai, Cina, positif resisten pada obat Tamiflu. Ketiga pasien ini juga menderita penyakit yang parah, dua diantaranya emnigngal, dan yang ketiga masih menggunakan mesin ventilator.

"Kondisi ini harus dimonitor dengan hati-hati karena dikhawatirkan akan terjadi pandemi. Para petugas kesehatan harus menyiapkan rencana jika terjadi pandemi," kata ketua peneliti Dr.Zhenghong Yuan dari Shanghai Medical College of Fudan University, Cina, dan Dr.Malik Peiris dari Universitas Hong Kong.

Dari 14 pasien yang diteliti, para dokter terus memonitor perkembangan virus melalui contoh darah, feses, urin, dan lendir tenggorokan. Seluruh pasien mengalami komplikasi radang paru, dan 7 diantaranya harus menggunakan mesin ventilator agar cukup mendapat oksigen.

Analisa virus menunjukkan tiga dari kasus terparah kebal terhadap obat-obatan flu, termasuk Tamiflu. Pasien yang responsif pada obat flu mengalami pemulihan lebih cepat.

Pasien yang kebal pada Tamiflu tersebut diduga terinfeksi virus yang bermutasi. Satu orang pasien mengalami mutasi virus setelah diobati Tamiflu, sehingga H7N9 mungkin bermutasi karena pengaruh obat.

Kasihan, Tak Ikut Bakar Rokok Tapi Kena Jatah Kanker Paru



IJakarta, Bisakah Anda membayangkan bagaimana rasanya menanggung beban atas suatu hal yang tak pernah dilakukan? Misalnya pada kasus salah tangkap. Tentu menyedihkan sekali. Begitu pula nasib para perokok pasif atau secondhand smoker, ikut menanggung penyakit walau tak ikut menyalakan rokok.

Menurut data Kementerian Kesehatan, diperkirakan ada sekitar 61,4 juta perokok aktif di Indonesia. Sekitar sekitar 97 juta warga Indonesia yang tidak merokok terpaksa berisiko ikut terkena penyakit karena menghirup asap rokok. Pada anak-anak, yang terpapar asap rokok jumlahnya sekitar 43 juta. Sebanyak 11,4 juta di antaranya masih berusia 0 - 4 tahun.

"Pada perokok aktif, kemungkinannya untuk mengidap kanker adalah 13,6 kali lebih besar ketimbang yang non perokok. Sedangkan pada perokok pasif, kemungkinannya untuk berkembang menjadi kanker 4 kali lipat lebih besar ketimbang yang non perokok," kata Dr. Sita Andarini, SpP(k), PhD, spesialis paru di RSUP Persahabatan kepada detikHealth, Kamis (30/5/2013).

Asap rokok yang dibakar dan meracuni sekitar dapat terhirup oleh orang-orang di sekitarnya. Inilah yang membuat perokok pasif pada akhirnya berisiko juga terkena kanker. Dr Sita menjelaskan, ada 2 jenis asap yang dihasilkan saat seseorang membakar rokok, yaitu asap mainstream dan sidestream.

Asap mainstream adalah asap rokok yang dihisap dan dihembuskan kembali oleh perokok. Sedangkan asap sidestream adalah asap hasil pembakaran rokok. Dari segi kandungan senyawa kimia, ternyata di dalam asap sidestream konsentrasi senyawa berbahayanya lebih banyak ketimbang asap mainstream.

"Di dalam asap sidestream, partikel-partikelnya lebih kecil dan halus, sedangkan dalam asap mainstream partikel-partikelnya lebih besar. Nah, pada perokok pasif, kebanyakan yang masuk adalah partikel sidestream yang lebih kecil dan halus. Inilah yang memicu kanker. Makanya pada perokok pasif kanker parunya biasanya di daerah tepi," terang dr Sita.

Dr Sita menambahkan, selain terkandung tar dan nikotin, ada lebih dari 4000 zat kimia dan 60 zat pemicu kanker dalam sebatang rokok. Dengan partikel rokok yang lebih halus dan kecil, tak heran jika perokok pasif ikut berisiko terserang kanker paru.

Mau Harmonis? Kenali Tahapan Pernikahan Berikut



JAKARTA- Membangun pernikahan harmonis adalah impian setiap pasangan, tapi sekaligus menjadi tantangan seumur hidup. Sama seperti usia biologis manusia, pernikahanpun ada fase atau tahapannya. Memahami perbedaan fase-fase dalam pernikahan akan membantu kita membangun hubungan yang lebih sehat dan berkualitas.

Ada 7 fase atau tahapan pernikahan yang perlu kita pahami untuk menghasilkan hubungan yang lebih harmonis

Tahap 1 : Passion/Gairah


Ini adalah tahap bulan madu, 0-2 tahun. Masa ini rasa saling tertarik begitu kuat menyatukan Anda dengan pasangan. Rasa tertarik ini membawa kita menuju komitmen untuk saling berbagi. Tapi tahap ini umumnya sangat pendek, sekitar 2 tahun. Setelah itu sebagian pasangan mulai merasakan kehilangan daya tarik 'magis' tersebut.

Pada tahap ini, gairah sangatlah kuat seperti sebuah gelombang perasaan yang amat menyenangkan. Sampai-sampai dunia ini serasa milik berdua. Persis seperti pertama jatuh cinta dan pacaran.  Pada tahapan ini, intimasi mulai terbangun, demikian juga saling menghormati satu sama lain.

Tahap 2 : Realistis


Pada tahap ini, bulan madu mulai berakhir. Masing-masing mulai realistis melihat keadaan pasangan dan menatap masa depan. Mulai muncul kekecewaan karena menemukan bahwa pasangan banyak kekurangan yang tadinya tak terlihat. Misal, Anda mulai menemukan istri lupa merapikan dapur atau tidak menurunkan tutup toilet dengan baik. Anda menemukan pasangan malas mandi atau sembarangan menaruh barang.

Kekecewaan mulai menumpuk di hati anda. Inilah permulaan konflik yang tak terhindarkan. Pada masa ini, Anda berdua perlu belajar untuk menerima pasangan apa adanya. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya.  Butuh mengembangkan kasih dan penerimaan tak bersyarat. Buahnya ialah tetap bisa respek meski menemukan kelemahan pasangan.

Sikap lain ialah, Anda perlu belajar mengkomunikasikan secara asertif perasaan sebenarnya. Menyampaikan hal yang anda inginkan dari pasangan. Sambil belajar berempati dan mendengarkan kebutuhan terdalam pasangan. Ini menciptakan fondasi yang kuat, dengan saling mendukung di tahun-tahun yang mulai sulit membangun intimasi

Komunikasi asertif adalah menyampaikan perasaan sesungguhnya, terutama emosi negatif tanpa menyerang mitra bicara. Sebagian kita, umumnya segan menyatakan perasaan seperti marah, sedih dan kecewa, lalu memilih menekan/ menyimpannya

Memendam emosi seperti marah dan kecewa apalagi dalam waktu lama hanya melukai diri sendiri. Tak ada yang salah dengan kesedihan atau kemarahan asal ada alasan dan menyampaikan dengan cara yang tepat. Sampaikanlah kemarahan dengan ekspresi, pilihan kata yang tepat dan pada waktu yang tepat.

Misal: "Pa, boleh kita membicarakan sesuatu yang penting diantara kita, kapan waktu yang enak buat Papa?"

Contoh marah asertif: "Pa, saya kecewa dan merasa marah karena Papa lupa kemarin saya ulangtahun…"

Bandingkan marah yg provokatif: "Itulah, emang sifat Papa itu egois selalu lupa sama istri. Kau tak pernah peduli ulang tahunku"

Marah asertif membuat kita lega, karena tidak perlu menekan kemarahan. Tapi tanpa perlu menyerang pribadi pasangan kita. Komunikasi tetap terjaga baik

Tahap 3: Pemberontakan


Pada tahapan ini pasangan anda mulai kangen dengan teman-temannya. Istri Anda mulai sering arisan atau sekedar reunian. Suka berlama-lama nongkrong dan belanja di mal.  Sementara suami Anda lebih memilih asyik dengan hobinya. Ada yang suka memancing, tak sedikit menghabiskan waktu untuk berolahraga usai kantor. Tak sedikit tiba di rumah malah asyik chatting. Kadang tiba sampai rumah sudah larut malam tanpa kirim kabar dan tanpa rasa bersalah. Anda mulai jengkel, karena merasa pasanganmu sudah berubah, cuek.

Sama seperti remaja puber yang ogah jalan dengan orangtuanya, si istri ingin jalan-jalan ke mal tapi sang suami memilih bermain badminton dengan konconya. Yang paling berat ialah saat masing-masing dari mereka ingin membangun karier sendiri. Istri mulai merasa tidak puas hanya di rumah mengurus anak. Gengsi hanya menerima uang bulanan dari suami. Istri mulai usaha dan punya uang sendiri, mulai timbul perasaan disaingi.

Karena sudah punya karier dan uang sendiri tanpa disadari dan tak terhindarkan suami merasa istri mulai mendominasi percakapan. Mulailah saat bertempur atau konflik. Cinta di tengah situasi ini makin tak mudah. Seiring bertambahnya umur, alih-alih mengalah malah keduanya merasa diri benar, dan menuding pasangannyalah yang salah. Menyalahkan pasangan sebagai penyebab rumahtangga tidak bahagia.

Perasaan tersinggung makin menumpuk, dan mulai cenderung berpikir negatif terhadap pasangan. Mind-reading atau membaca pikiran suami. "Jangan-jangan dia sudah ….."

Akibatnya, semua yang baik daripasangan tidak terlihat, semua jadi negatif. Mulailah masing-masing menutup diri, marah jika dikritik pasangan

Tahap ini bagaimanapun tak terhindarkan. Di masa ini anda perlu mempelajari seni mengelola konflik. (Baca buku Ketrampilan Perkawinan)

Seringkali masalah timbul karena isi dari konflik itu sendiri. Sumbernya justru karena punya kemarahan tersembunyi dan sudah merasa frustrasi terhadap pasangan. Inilah yang membuat perasaan anda menjadi negatif meski pasangan berbuat baik.

Untuk menunjukkan kemarahan anda memilih dengan tindakan yang berlawanan dengan keinginan pasangan. Misal, suami anda minta hemat ehh Anda malah boros. Istri anda minta anda setia ehhh andanya malah selingkuh. Diam-diam Anda pindah kerja. Ini bisa menjadi awal petaka perkawinan termasuk perceraian.

Tahap 4: Kerjasama


Sementara pernikahan mengalami progres dia juga menjadi semakin rumit. Karier menanjak, rumah bertambah besar, komitmen personal bertambah dalam dengan munculnya anak-anak.

Dalam tahap kerjasama, pernikahan membutuhkan sifat seperti bisnis. Singkirkan dulu semua cinta-cintaan, emosi, dan hal-hal realisasi pribadi. Ada biaya-biaya bulanan yang harus dibayar, investasi untuk diurus, kesehatan untuk diperhatikan, dan yang terutama, biaya anak-anak sekolah.

Tahap 5: Reuni


Jika anda memiliki anak-anak, tahap kerjasama ini bisa berlangsung 10-20 tahun, dan akan menghilang tiba-tiba. Komitmen parenting akan berkurang, masalah finansial stabil, karir sudah diset, dan tagihan apapun bisa dibayar. Lalu bagaimana? Untuk pasangan yang bahagia, ini adalah saatnya untuk saling mengapresiasi satu sama lain kembali. Bukan sebagai orangtua atau penyedia, tetapi sebagai kekasih dan sahabat. Capailah tahap ini untuk kedamaian, kebahagiaan dan rekonsiliasi.

Semua itu terdengar indah tetapi seringkali sulit untuk dicapai. Api gairah harus distok ulang; kekecewaan serta jarak dari usia paruh baya harus diatur; peran dan ekspektasi dari pernikahan butuh untuk dibangun ulang.

Tahap 6: Ledakan

Pencetusnya ialah hilangnya pekerjaan, masalah kesehatan, atau perpindahan ke kota yang baru. Bisa jadi adanya masalah finansial, penyakit, hingga meninggalnya orangtua. Ini terjadi selagi anda menjalani hidup paruh baya dan menuju usia lansia. Dalam tahap ini, antara anda atau pasangan akan berhadapan dengan kejadian-kejadian besar yang dapat mempengaruhi hubungan Anda selama sehari, setahun atau seumur hidup. Sementara keenam tahap lainnya cenderung untuk muncul secara berurutan, tahap ledakan ini dapat terjadi kapan saja dalam masa pernikahan Anda. Terutama di usia 40 hingga 50 tahun.

Ketika dihadapkan dengan krisis pribadi, pernikahan justru dapat menjadi sumber penghibur. Sebaliknya bisa juga menjadi sumber ketakutan yang baru. Tugas melewati tahapan ledakan ini adalah: hadapi dengan sebaik-baiknya tantangan dan perubahan hidup yang ada. Jaga diri agar tetap bahagia dan sehat, tidak ditentukan situasi sekitar. Pernikahan tetap bisa menjadi sumber kebahagiaan setiap hari, asalkan anda cakap mengelola stres.

Tahap 7: Penyempurnaan

Survey menemukan bahwa kebahagiaan pernikahan muncul setelah beberapa dekade, melewati jalan panjang. Kebahagiaan memang bukan tujuan pernikahan. Kebahagiaan dikaruniakan di tengah perjalanan pernikahan. Setelah melewati pelbagai suka dan duka, untung dan malang. Dengan bertambah besarnya anak-anak dan pasangan sudah mengenal diri masing-masing maka makin bisa menikmati pernikahan. Setelah tinggal bersama sekian lama dapat mentolerir sikap, dan memahami kebutuhan masing-masing. Dalam tahap penyempurnaan ini saling "mengenal" satu sama lain menjadi kunci.

Penting pula diingat, jika ingin tetap bahagia jangan sampai anda kehilangan sifat kekanak-anakanberapapun umur dan berapapun banyak keriput yang anda miliki. Belajarlah humor dan bercanda hingga di usia senja.

Mempertahankan cinta sepanjang kehidupan menjadi kunci untuk menikmati hubungan yang penuh berkat. Meski banyak pengalaman buruk di masa lalu, hiduplah dimasa kini, dan bukan di masa lalu. Tak ada pasangan yang sempurna. Setiap pasangan dipanggil saling menyempurnakan sampai ajal memanggil.

Penutup

Membangun pernikahan yang sukses adalah tantangan seumur hidup. Mengerti fase pernikahan yang berbeda dapat membantu anda membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih baik

Obat Pereda Nyeri Dosis Tinggi Bahayakan Jantung



JAKARTA- Penggunaan obat pereda nyeri dosis tinggi dan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Di lain pihak, obat tersebut juga memiliki manfaat.

Obat pereda nyeri golongan nonsteroid (NSAIDs) dosis tinggi diketahui akan meningkatkan risiko gangguan jantung, seperti serangan jantung, stroke, atau kematian akibat penyakit jantung.

Namun dalam penelitian berskala besar diketahui orang yang minum obat pereda nyeri dosis tinggi setiap hari selama setahun, sekitar sepertiganya justru terlindung dari serangan jantung.

"Bisa dikatakan bahwa obat-obatan pereda nyeri memiliki faktor risiko dan manfaat yang hampir sama," kata Colin Baigent dari Universitas Oxford yang memimpin uji klinik obat tersebut.

Ia menekankan bahwa risiko penyakit jantung secara umum cukup tinggi pada orang yang menderita nyeri kronik, misalnya saja pasien artritis yang harus minum pereda nyeri dalam dosis tinggi.

"Tetapi obat pereda nyeri dosis rendah, misalnya untuk nyeri otot, yang dibeli secara bebas dan dipakai dalam jangka pendek tidak berbahaya," katanya.

Penelitian yang dilakukan Baigent dan timnya ini mengumpulkan data dari 639 uji coba bersifat random mengenai obat golongan NSAIDs.

Meski begitu pasien diminta tidak menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter.

"Untuk pasien artritis, NSAIDs mengurangi nyeri sendi dan pembengkakan secara efektif. Penggunaan obat tersebut meningkatkan kualitas hidup pasien," katanya.

Dengan kata lain, kendati obat pereda nyeri dosis tinggi memiliki risiko tapi manfaatnya juga besar

Tujuh Gaya Berbusana Muslim yang Salah Kaprah!


JAKARTA— Baju muslim kini memang tampil dengan banyak variasi. Namun, para Muslimah harus hati-hati jangan sampai terjebak pada gaya berbusana muslim yang justru menunjukkan aurat. Selama ini, banyak perempuan Indonesia yang salah kaprah akan model baju muslim yang syar'i (menutup aurat dan tak membentuk lekuk tubuh).


Apa saja model busana muslim yang salah kaprah? Pendiri World Muslimah Foundation Rofi Eka Shanty mengungkapkan, setidaknya ada tujuh gaya berbusana muslim yang salah kaprah:

1. Baju muslim dengan padu padan kerudung yang dililitkan di leher dan tidak menutup dada.
2. Pakaian berpotongan.
3. Lengan pendek sehingga menunjukkan lengan.
4. Pakaian tidak menyentuh tanah sehingga kaki terbuka.
5. Menggunakan pakaian ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuh.
6. Menggunakan celana jeans yang juga memperlihatkan lekuk tubuh.
7. Menggunakan rok dengan belahan sehingga aurat akan bisa tersingkap.

Rofi memaparkan, sebaiknya para Muslimah menggunakan pakaian yang longgar, dengan bermain variasi pada kerudung atau pun motif baju gamis. Rofi mengaku sudah berkonsultasi dengan fashion stylist Indonesia yang kini menetap di Perancis, Hary Bisma.

"Ternyata ketika pasal dan ayat dalam Al Quran coba kami sandingkan dengan pemahaman mode dari Perancis, ternyata memang berkesinambungan," ucap Rofi.

Menurut Rofi, ketika sebuah baju gamis longgar dikenakan seorang perempuan, maka harus dipadupadankan dengan kerudung yang menutup dada. Pasalnya, jika mengenakan kerudung model lilit yang menunjukkan bagian leher justru terlihat aneh. "Terkesan tidak seimbang jadi seperti jarum pentul. Makanya harus dicari kerudung yang juga longgar," tutur Rofi.

Supaya terlihat trendi, Rofi menyarankan kerudung bisa dibuat model lilitan bertumpuk-tumpuk seperti layer sehingga tidak ketat di leher. "Di negara-negara Muslim pun kalau dilihat mereka cenderung menonjolkan eksposur pada kerudung dan juga payet pada baju gamisnya," kata Rofi. Intinya, lanjut Rofi, mengenakan pakaian muslim tidak harus berlebihan. Model simpel bisa menjadi cantik mana kala dipakai dengan benar.

Rabu, 29 Mei 2013

Tanpa Penis, Pria Masih Bisa Punya Anak




Jakarta — Perkembangan ilmu kedokteran dalam bidang teknologi reproduksi memungkinkan seorang pria memiliki keturunan yang berasal dari darah dagingnya sendiri meski tanpa melakukan hubungan seksual.

Karena itulah, AM (22), pria yang penisnya dipotong, kelak tetap bisa memiliki anak sendiri melalui proses inseminasi atau program bayi tabung.

"Memiliki keturunan dengan fungsi seks adalah dua hal yang berbeda. Meski tidak bisa ereksi, asalkan seorang pria masih memiliki sel sperma, tetap bisa dilakukan pembuahan," kata Prof Wimpie Pangkahila, Sp And, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, saat dihubungi Kompas.com.

Hal senada disampaikan spesialis urologi, dr Gideon Tampubolon. "Tidak ada hambatan untuk memiliki anak karena sel sperma bisa diambil dari testisnya langsung," kata dokter dari RS Premier Bintaro, Tangerang, ini.

Inseminasi buatan adalah proses pembuahan dengan cara memasukkan sperma ke dalam rahim. Kesempatan hamil dengan program ini 5 persen-25 persen. Faktor keberhasilan kehamilan tergantung pada berbagai hal, mulai dari usia ibu sampai kualitas sperma.

Teknik pengambilan sperma secara khusus akan dilakukan oleh dokter. Nantinya, sperma yang diambil akan disuntikkan langsung ke sel telur sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan.

Inseminasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan yang kurang subur. Sementara itu, bayi tabung merupakan opsi terakhir.

Untuk menjaga kualitas sperma tetap terjaga, seorang pria disarankan untuk menjaga pola hidupnya tetap sehat, antara lain dengan menghindari rokok dan alkohol, serta mengurangi paparan polusi

Hati-hati, Obat Ini Bisa Bikin Pria Jadi Impoten



Jakarta, Disfungsi ereksi alias impotensi bisa menjadi momok yang menakutkan bagi kebanyakan pria. Kondisi fisik dan psikis seringkali menjadi biang keladinya. Yang tak diduga, obat-obatan tertentu ternyata juga bisa menyebabkan pria impoten? Apa itu?

Dalam studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Spine, peneliti menemukan bahwa obat pereda nyeri bisa menyebabkan efek samping buruk pada pria. Dalam penelitian tersebut, peneliti melihat catatan kesehatan lebih dari 11.000 pria dengan nyeri punggung dan menemukan bahwa 19 persen dari orang-orang tersebut secara teratur mengonsumsi opioid dosis tinggi, antara lain hydrocodone, oxycodone, morfin. Selain mengonsumsi obat pereda nyeri, subjek juga menerima untuk obat-obatan disfungsi ereksi.

"Sudah diketahui bahwa opioid bisa menurunkan kadar testosteron dengan sangat cepat," jelas pemimpin dan penulis studi, Richard A. Deyo, M.D., MPH, dari Kaiser Permanente, seperti dilansir Menshealth, Senin (27/5/2013).

Dr Deyo menjelaskan, meski hubungan antara tingkat testosteron dan disfungsi ereksi masih longgar, itu masih menjadi penjelasan yang paling logis mengapa obat penghilang rasa sakit dapat mempengaruhi libido dan fungsi ereksi pada pria.

Kabar baiknya, tingkat testosteron pria bisa kembali normal begitu ia menghentikan rutinitasnya mengonsumsi pil opioid.

"Jadi, jika Anda hanya menggunakannya sesekali (orang dalam penelitian mengonsumsinya setiap hari selama 4 bulan) Anda mungkin tidak menyadari efek sampingnya terkait disfungsi ereksi," kata Dr Deyo.

Selain mengonsumsi dalam jangka waktu panjang, disfungsi ereksi juga terjadi karena pemberian obat dalam dosis tinggi. Menurut Dr Deyo, dosis yang ditentukan untuk opioid biasanya hanya 20 miligram (mg) per hari, bukan 120 mg seperti yang dianalisis dalam penelitian ini.

Jika Anda mengalami sakit punggung kronis dan secara teratur mengambil obat-obatan tersebut, Dr Deyo menyarankan agar berbicara dengan dokter Anda tentang cara-cara alternatif untuk meringankan sakit tersebut. Salah satu pilihannya adalah berkeringat.

"Ini mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, tapi ada penelitian yang menarik, yang menunjukkan latihan ketat yang juga disesuaikan dengan seseorang dengan masalah punggung dapat membuat perbedaan besar dalam rasa sakit kronis. Olahraga juga dapat melawan disfungsi ereksi," tutup Dr Deyo

Hati-hati dengan Layanan Pembesar Alat Kelamin



Jakarta Ukuran alat kelamin tak dimungkiri masih menjadi salah satu parameter penting dalam seksualitas pria. Hal itu pula yang membuat sebagian kaum Adam merasa "tak puas" selalu berupaya mencari cara untuk memperbaiki ukuran kelaminnya.

Meski demikian, minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi menyebabkan banyak pria terjebak pada prosedur pembesaran yang sembarangan terhadap alat kelamin. Tak semua prosedur pembesaran dapat memberikan hasil yang diharapkan, terutama pelayanan sembarangan yang tidak berdasarkan pada ilmu kedokteran. Alih-alih mendapat ukuran sesuai keinginan, layanan ini justru akan menyebabkan kerusakan permanen pada alat vital.

Spesialis urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) dr Nur Rasyid mengingatkan, kaum pria sebaiknya tidak mencari upaya untuk membesarkan alat kelaminnya. Pasalnya, alat kelamin pria dewasa sebenarnya sudah mencapai ukuran yang maksimal sehingga tidak mungkin dapat diperbesar lagi.

Kecuali pada anak dalam usia prepubertal atau sebelum memasuki usia puber, alat kelamin pria masih dapat bertumbuh sehingga masih dapat dilakukan upaya pembesaran.

"Umumnya pria setelah berusia 21 tahun, organ vitalnya sudah mengalami pematangan sempurna," ujar Nur dalam seminar media bertajuk "Disfungsi Ereksi (DE): Mengapa Pria Enggan Membicarakan serta Mengonsultasikannya ke Dokter?" di Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Hanya saja, ukuran organ vital pria dapat bertambah besar saat mengalami ereksi. Nur mengatakan, hal ini terjadi karena peningkatan suplai darah di pembuluh darah penis. Volume darah pada penis saat ereksi dapat mencapai empat kali volume darah saat penis tidak ereksi.

"Maka, jika ereksinya lancar, ukuran penis seharusnya tidak menjadi masalah karena akan membesar sendiri," kata Nur.

Sayangnya, imbuh Nur, tidak semua pria mengetahui ukuran penis yang normal. Masih banyak yang merasa ukuran yang dimilikinya kecil, padahal sebenarnya normal.

Kata Nur, ukuran penis rata-rata orang Indonesia yang dianggap cukup untuk memenuhi fungsi organ seksual mencapai 9 sentimeter saat ereksi. Maka dari itulah, pentingnya artinya kaum pria untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi yang tepat.

Berbahaya

Nur mengingatkan masyarakat akan bahaya prosedur pembesaran alat kelamin yang masih banyak ditemukan.  Upaya pembesaran penis yang berbahaya di antaranya adalah dengan melakukan penyuntikan penambahan volume di bawah kulit penis. Penambahan volume dapat dilakukan dengan menyuntikkan silikon, bahkan hingga minyak tradisional.

Nur mengatakan, pengisian volume dengan bahan berbahaya mungkin terlihat baik pada awalnya. Namun, efeknya tidak akan lama. Paling lama sekitar enam sampai dua belas bulan. Setelahnya, bentuk dan kulit penis bisa mengalami kerusakan.

"Mungkin mirip dengan penyuntikan silikon di dada atau wajah. Jika sembarangan, tentu akan buruk hasilnya. Melakukannya pada organ vital akan berakibat kerusakan fungsi dari alat vital," paparnya

Terpapar Polusi Sejak dalam Kandungan, Anak Rentan Kena Infeksi Pernapasan


Jakarta, Pernahkah Anda penasaran mengapa anak Anda rentan terkena infeksi pernapasan di usianya yang masih begitu muda? Menurut sebuah studi, hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh paparan polusi kendaraan bermotor pada sang ibu selama masa prenatal (sebelum kelahiran).

Ketua tim peneliti, Mary Rice, MD., dari Massachusetts General Hospital dan Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston mengatakan studi mereka menambah bukti temuan sebelumnya dengan memperlihatkan bahwa jarak tempat tinggal dengan jalan raya selama periode prenatal erat kaitannya dengan peningkatan risiko infeksi pernapasan pada anak-anak.

Studi ini melibatkan 1.271 pasangan ibu dan anak yang berpartisipasi sejak trimester kehamilan pertama, antara tahun 1999-2002 dalam sebuah riset yang bernama Project Viva di Massachusetts, AS. Jarak antara rumah partisipan dengan jalan raya terdekat di lingkungannya dihitung dengan menggunakan software sistem informasi geografis.
Infeksi pernafasan yang dimaksud dalam studi ini diantaranya pneumonia, bronchiolitis (peradangan yang terjadi pada bronchioles yaitu cabang-cabang kecil dari saluran pernafasan), croup (infeks yang disebabkan oleh virus pada saluran pernafasan bagian atas dan mengakibatkan pembengkakan dalam kerongkongan) atau infeksi pernafasan lainnya sejak lahir hingga partisipan berusia tiga tahun yang dilaporkan langsung oleh sang ibu setelah mendapat diagnosis dari dokter.

Analisis statistik dari kaitan antara paparan polusi dari jalan raya dan infeksi pernafasan pada anak juga telah disesuaikan dengan gender dan berat lahir si anak, tingkat pendidikan sang ibu, tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan dan pendapatan lingkungan sekitar atau tetangga, kebiasaan merokok sang ibu selama masa kehamilan, kebiasaan merokok anggota keluarga pasca persalinan, kebiasaan menyusui, tingkat kehadiran di tempat penitipan anak, keberadaan anak-anak lain dalam satu rumah tangga, hingga ke musim kelahiran.

Seperti dilansir Medindia, Senin (27/5/2013) dilaporkan bahwa dari 1.271 pasangan ibu-anak yang diamati, 6,4 persen diantaranya tinggal dengan jarak kurang dari 100 meter dari jalan raya; 6,5 persen tinggal 100-200 meter dari jalan raya; 33,7 persen tinggal 200-900 meter dari jalan raya; dan 53,4 persen tinggal 1000 meter lebih dari jalan raya.

Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor di atas, termasuk faktor risiko infeksi pernafasannya, barulah diketahui bahwa anak yang ibunya tinggal dengan jarak kurang dari 100 meter dari jalan raya selama masa kehamilan berpeluang 1,74 kali lebih besar untuk mengidap infeksi pernafasan ketimbang anak yang ibunya tinggal 100 meter atau lebih dari jalan raya.

Sedangkan partisipan yang tinggal 100-200 meter dari jalan raya berpeluang 1,49 kali lebih besar untuk mengidap infeksi pernafasan. Dan benar saja ketika partisipan mencapai usia tiga tahun, sebanyak 678 anak (53,3 persen) didiagnosis mengidap sedikitnya satu jenis infeksi pernafasan.

Hal ini berarti semakin menguatkan dugaan peneliti bahwa ibu hamil yang tinggal di dekat jalan raya dan terpapar dengan polusi kendaraan dari jalanan tersebut berisiko menyebabkan infeksi pernafasan pada si jabang bayi yang dikandungnya.

Selasa, 28 Mei 2013

Seberapa Sering Boleh Mengonsumsi Suplemen?


:
JAKARTA   .Kekurangan vitamin dapat mengurangi efektivitas kerja organ dan penurunan daya tahan tubuh. Tak heran bila beberapa orang disarankan mengkonsumsi suplemen vitamin, untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuhnya.

Namun sebetulnya, seberapa banyak kita boleh mengonsumsi suplemen vitamin tiap harinya? Untuk mencegah efek merugikan suplemen vitamin, hindari kebiasaan mengonsumsi harian tanpa dosis tertentu. Suplemen yang menjanjikan keuntungan mencengangkan juga harus dihindari. Jangan lupa juga untuk selalu membaca kandungan suplemen sebelum penggunaan.

Sebagian besar praktisi kesehatan, setuju makanan alami adalah sumber optimum nutrisi. Jika pola makan buruk atau kemampuan tubuh menyerap nutrisi rendah, saati itulah asupan nutrisi tambahan diperlukan.

Nutrisionis Lauren Schmitt merekomendasikan orang tua, wanita hamil, dan anak untuk mengkonsumsi ntuk wanita yang mengalami menstruasi hebat, vegetarian, dan hanya mengasup 1.600 kalori per hari.

Berbagai kondisi medis, seperti penyakit kronis multivitamin karena berisiko mengalami kekurangan nutrisi. Hal yang sama juga diberlakukan upendernaan dan alergi makanan, juga memerlukan asupan vitamin. Mengonsumsi nutrien berlimpah dari makanan langsung jarang menimbulkan masalah. Namun, hal yang sama tidak didapatkan bila asupan vitamin terbanyak justru dari suplemen.

Suplemen vitamin bisa mengakibatkan mual, diare, kram perut, dan mengurangi kemampuan kognitif, interaksi dengan beberapa obat malah berakibat kematian. Asupan berlebih suplemen vitamin A bisa mengakibatkan hypervitaminosis A. kondisi ini ditandai ketidaknormalan liver, berkurangnya kerapatan tulang, dan cacat lahir.

Kelebihan suplemen vitamin B 12 walaupun tidak mengakibatkan keracunan, dapat berinteraksi dengan obat seperti antibiotik dan anti diabetes. Kendati begitu, mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang, belum tentu menutup peluang kekurangan nutrisi pada tubuh. Oleh karena itu, sebelum memilih suplemen, pastikan mengetahui lebih dulu jenis vitamin yang kurang pada tubuh.

Uji yang dilakukan meliputi banyaknya sel darah, tingkat glukosa, elektrolit, dan fungsi organ. Dokter juga akan menanyakan pola makan dan gaya hidup. Kekurangan vitamin bisa diperiksa berdasarkan gejala yang ada dan dikonfirmasi dokter melalui pemeriksaan kesehatan keseluruhan dan kebiasaan pola makan.

Maksimalkan penyerapan vitamin

Sebaiknya, seseorang mengkonsumsi makanan dan suplemen dengan sifat sesuai. Misalnya, mengkonsumsi vitamin yang larut dalam lemak dengan lemak sehat. Hal ini dikarenakan vitamin yang larut dalam lemak seperti E dan K, akan memberikan hasil terbaik bila dibarengi konsumsi lemak sehat misalnya kacang, minyak ikan, dan minyak zaitun.

Mengkonsumsi vitamin dan makanan juga bisa mencegah terjadinya mual. Hal ini mungkin terjadi pada konsumsi vitamin D. Pengguna suplemen juga sebaiknya membagi dosis konsumsi. Memilih vitamin yang bisa dibagi dalam dua dosis lebih kecil bisa meningkatkan penyerapan.

''Untuk memaksimalkan manfaat, sebaiknya pilih vitamin yang terdiri atas 2 sampai 3 kapsul per hari, daripada 1 vitamin besar tapi ditelan sekaligus," kata praktisi kesehatan, Dr. Mahmet Oz.

Sebelum mengkonsumsi, pastikan belum lewat tanggal kedaluwarsa. Bila vitamin sudah kedaluwarsa, sebaiknya segera dibuang. Vitamin sebaiknya disimpan dalam kulkas untuk mengawetkan kesegaran dan efektivitasnya

HIV, Aids Nevirapine





Nevirapine adalah obat yang digunakan dengan obat HIV lain untuk membantu mengendalikan infeksi HIV. Obat ini membantu mengurangi jumlah HIV dalam tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh dapat bekerja lebih baik. Penggunaan obat ini dapat menurunkan risiko komplikasi HIV (seperti infeksi baru, kanker) dan meningkatkan kualitas hidup.

Nevirapine milik kelas obat yang dikenal sebagai non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Tetapi, Nevirapine bukan obat untuk infeksi HIV melainkan hanya mengurangi risiko penyebaran penyakit HIV kepada orang lain.

Nevirapine tidak boleh digunakan untuk mencegah infeksi HIV setelah paparan yang disengaja (seperti jarum suntik, darah / kontak cairan tubuh). Berbeda dengan obat HIV yang digunakan untuk mencegah infeksi setelah paparan

Ini Pentingnya Pakai Gigi Palsu Meski Masih Muda


Jakarta, Gigi tiruan merupakan gigi pengganti jika ada gigi yang tanggal, namun penggunaannya masih dianggap hanya untuk lansia. Padahal orang dewasa usia muda pun butuh gigi tiruan jika ada giginya yang tanggal. Mengapa demikian?

"Gigi memiliki fungsi estetika, pengunyahan makanan, dan pengucapan. Jika gigi tidak lengkap, seseorang akan kesulitan dalam mengunyah makanan dan berbicara," imbuh Prof. Dr. Lindawati. S Kusdhany, drg., Sp.Pros (K), yang kerap disapa Prof Linda, seorang dokter gigi spesialis prostodonsia, dalam acara talkshow yang diadakan di Restoran Penang Bistro, Jl Kebon Sirih, Menteng, Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Selain mengganggu proses mengunyah dan berbicara, gigi yang tidak lengkap juga bisa berpengaruh terjadinya pergeseran pada gigi yang tersisa di sekitar gigi tanggal tersebut.

"Saat gigi tanggal, maka jaringan di sekitar gigi yang tanggal tersebut semakin lama semakin menghilang. Akibatnya, pertumbuhan gigi akan bergeser," ujar Prof Linda.

Pergeseran ini pada akhirnya akan menyebabkan makanan menjadi sering terselip. Bukan tidak mungkin, ini akan menyebabkan nyeri pada orang tersebut. Selain itu, tidak lengkapnya gigi akan membuat seseorang terbiasa mengunyah hanya di satu sisi saja.

Menurut Prof Linda, kebiasaan hanya mengunyah di satu sisi akan menimbulkan efek buruk lain. Salah satunya kelainan sendi pada rahang. Ini akan menimbulkan nyeri yang sangat heba.

"Sebaiknya maksimal 1 bulan setelah gigi tanggal, segera kontrol ke dokter gigi. Sebab jika terlalu lama maka perubahan pada struktur gigi akan terjadi lebih dulu sebelum dokter gigi bisa menemukan solusinya," ungkap Prof Linda, yang kini juga aktif sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.

Kepercayaan diri seseorang juga akan menurun ketika giginya sudah ada yang tanggal. Ini dikarenakan gigi yang tanggal, apalagi jika jumlahnya cukup banyak, akan berpengaruh pada tinggi wajah. Tinggi wajah akan mengalami penurunan. Akibatnya, wajah seseorang akan terlihat lebih tua.

"Ini tentu akan membuat seseorang menjadi tidak percaya diri untuk berbicara, tertawa, atau bahkan sekadar berbincang-bincang," ungkap Prof Linda.

Jika sudah dipasangkan gigi tiruan, maka sosialisasinya akan kembali seperti semula. Segeralah kontrol ke dokter gigi jika Anda mengalami gigi tanggal, agar dapat segera ditangani dan diberikan perawatan yang tepat

Mariyuana, Obat Diabetes Masa Depan?


:
Para ilmuwan terus mengeksplorasi kemampuan tanaman mariyuana alias ganja dalam pengobatan. Studi teranyar menyebutkan, ganja mengandung komponen yang bisa membantu mengontrol gula darah.

Daun ganja juga memiliki kaitan yang kuat dengan berat badan. Selain meningkatkan nafsu makan, daun ganja ternyata bisa membantu seseorang untuk tetap langsing.

Tiga studi terakhir menunjukkan, para pengguna mariyuana mempunyai risiko lebih kecil mengalami kegemukan. Selain itu, mereka juga memiliki risiko diabetes lebih rendah dan nilai indeks massa tubuhnya lebih kecil. Ketiga manfaat tersebut didapatkan meski para pengguna ganja mengasup lebih banyak kalori.

Bagaimana hal tersebut terjadi? Salah satu alasannya adalah karena pengguna mariyuana memiliki metabolisme karbohidrat lebih baik.

"Level insulin puasa mereka juga lebih rendah dan mereka juga memiliki risiko lebih rendah mengalami resistensi insulin (kondisi yang memicu diabetes) akibat kemampuan tubuh mereka dalam menjaga kadar gula darah normal," kata Murray Mittleman, peneliti dari Harvard Medical School.

Penelitian yang dilakukan Mittleman itu meliputi 4.600 pria dan wanita yang berpartisipasi dalam National Health and Nutrition Examination Survey antara tahun 2005-2010.

Dari para responden tersebut, 48 persen pernah mengisap mariyuana paling tidak sekali dalam hidup mereka dan 12 persen masih mengisap sampai sekarang.

Para peneliti mengontrol faktor risiko lain yang berpengaruh pada risiko diabetes, seperti usia, jenis kelamin, penggunaan akohol, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik.

Kendati faktor-faktor risiko itu diperhitungkan, para pengguna mariyuana sampai sekarang memiliki level insulin puasa 16 persen lebih rendah dibanding orang yang tidak pernah mengisap atau sudah tidak mengisap lagi. Para pengisap ganja itu juga mendapatkan penurunan kadar resistensi insulin sekitar 17 persen.

Level insulin puasa dan juga kadar resistensi insulin terkait erat dengan terjadinya diabetes tipe dua serta obesitas.

Para pengguna mariyuana ternyata juga memiliki kadar kolesterol baik lebih tinggi, yang bisa melindungi tubuh dari penyakit jantung. Secara umum, mereka juga memiliki lingkar pinggang lebih kecil.

Para peneliti belum memahami dengan jelas kaitan tersebut karena penelitian ini bukanlah studi kontrol. Belum diketahui pula apakah mariyuana atau faktor gaya hidup lain yang dimiliki para responden yang menyebabkan mereka mendapat sejumlah keuntungan kesehatan tersebut.

Salah satu dugaan adalah pengaruh mariyuana pada reseptor tertentu di otak yang berkaitan dengan nafsu makan dan metabolisme

pakai Sembarang Pelumas, Ms V Bisa Kena Infeksi Ragi


 
ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Jakarta, Sama halnya dengan kondom, di tengah gairah bercinta yang menggebu-gebu dan Anda membutuhkan pelicin, tentu Anda ingin buru-buru mendapatkannya. Tapi sebuah studi baru dari UCLA memperingatkan bahwa menggunakan sembarang pelumas dapat menempatkan Anda pada infeksi vagina.

Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan selama dua tahun terhadap 141 wanita berusia antara 18-65 tahun yang aktif berhubungan seksual, peneliti menemukan bahwa partisipan yang menggunakan pelicin berupa petroleum jelly berisiko mengidap bacterial vaginosis sebesar 22 persen. Begitu juga dengan partisipan yang menggunakan minyak-minyak tertentu sebagai pelumas berisiko mengalami infeksi ragi hingga 32 persen.

"Bisa jadi produk-produk ini mengubah keseimbangan flora atau organisme yang tinggal di dalam vagina, berikut tingkat keasaman vagina sehat. Padahal perubahan keseimbangan tersebut, entah itu karena kesalahan pemilihan pelumas atau faktor lainnya dapat memicu infeksi pada vagina," terang peneliti Joelle Brown, PhD.

Apalagi semakin banyak studi yang membuktikan bahwa beberapa produk yang diklaim dapat menjaga kesehatan vagina, termasuk sejumlah produk pelumas tertentu dan produk pembersih yang tak terlalu dibutuhkan vagina, justru dapat merusak jaringan vagina sekaligus meningkatkan risiko infeksi yang lebih serius seperti HIV. Menurut Brown, hal ini akan semakin parah jika infeksinya tak kunjung diobati karena dapat menyebabkan gangguan kesuburan.

Untuk itu, ketika memilih pelumas, carilah yang dapat bekerja dengan baik tapi juga takkan mempengaruhi jumlah bakteri yang hidup di dalam vagina. Hal ini dikemukakan Lauren Streicher, MD, asisten profesor obstetri dan ginekologi dari Northwestern University, AS.

"Dan tak ada yang lebih buruk daripada petroleum jelly. Karena pelumas ini bisa bertahan di dalam vagina selama berhari-hari, menarik serta mengumpulkan bakteri jahat sekaligus membuat kondom dari lateks menjadi tak begitu efektif," kata Dr. Streicher seperti dilansir Prevention, Selasa (28/5/2013).

"Begitu juga dengan minyak dapur andalan Anda. Lagipula jika minyak itu ditujukan untuk makanan Anda, jangan pernah menggunakannya untuk hal lain. Selain itu, minyak-minyak alami seperti minyak rambut juga menurunkan efektivitas kondom lateks, tak mudah dibilas serta menjebak banyak bakteri jahat di dalam vagina," tambahnya.

Tapi bukan berarti Anda harus menghindari penggunaan pelumas sama sekali. Bagaimanapun hal ini dapat menambah semarak kehidupan seksual Anda dengan pasangan. Kuncinya adalah baca komposisi pelumasnya terlebih dulu. Berikut pedoman yang direkomendasikan Dr. Streicher:

1. Yang harus dihindari
- Gliserin
Zat ini seringkali ditambahkan pada pelumas berbahan air agar lebih licin. Padahal gliserin hampir mirip dengan glukosa atau gula yang dapat menciptakan tempat berkembang biak yang baik bagi ragi. Begitu pula dengan jenis gula lain yaitu sorbitol.

- Asetat
Asetat sama halnya dengan alkohol yang secara alami dapat menyebabkan vagina mengering atau iritasi pada kulit vagina yang halus. Jika tetap digunakan, dikhawatirkan terlalu banyak gesekan yang mengenai jaringan vagina akan melukainya dan membuka peluang munculnya infeksi atau penyakit menular seksual lainnya.

- Propylene Glycol
Biasanya zat ini digunakan sebagai pengawet pada banyak pelumas populer, padahal propolene glycol dapat menyebabkan iritasi pada vagina.

2. Yang harus dicari
- Silikon (Dimethicone)
Pelumas berbahan silikon jauh lebih tahan lama daripada pelumas berbahan air dan tidak membutuhkan gula tambahan untuk membuatnya tetap licin.

- Aloe vera
Kata Dr. Streicher, zat alami ini tidak mengubah dinding vagina dan benar-benar membantu melembutkan kulit.

- Bebas Paraben (Paraben-Free)
Sebelumnya para pakar memperingatkan bahayanya kandungan paraben dalam kosmetik, begitu pula dengan pelumas bercinta Anda. Sayangnya banyak produk kebersihan wanita yang menggunakan pengawet seperti paraben dan hal ini diperbolehkan. Jika Anda dapat mencegahnya, pilihlah produk kewanitaan yang tak mengandung paraben, termasuk untuk urusan ranjang

Tes Intoleransi dan Diet Sehat, Bobot Wanita Ini Turun 32 Kg



Before
After

Jakarta, Meskipun sudah mencoba untuk memilih makanan sehat dan rajin olahraga, bobot Sidoine Price (26) stabil di angka 89 kg. Hingga akhirnya ia melakukan tes intoleransi makanan dan menemukan penyebab utama bobotnya tidak bisa turun.

Sidoine yang berprofesi sebagai manajer mengungkapkan bahwa ia memang memiliki tubuh gemuk sejak lama. Tetapi selama beberapa tahun terakhir ia merasa bobotnya terus naik, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan perubahan pola .

Sejak itu, Sidoine mulai makan lebih sehat, secara tetap makan 5 kali sehari dengan pola makan yang mengandung banyak protein dan sayuran seperti salad.

"Saya juga bergabung dengan gym dan mulai latihan 3 kali seminggu. Bobot saya memang turun, namun agak lama," ungkap Sidoine, seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (27/5/2013).

Merasa hasilnya tidak sepadan dengan hasil pengaturan pola makan dan latihan di gym yang ia jalani, ia tidak puas. Secara konstan, ia juga semakin buncit setiap kali makan. Ini membuatnya tidak nyaman dan malu.

"Berbulan-bulan makan sehat dan olahraga memberikan pengaruh yang sedikit untuk saya, terutama pada pembengkakan yang saya alami di perut setiap kali makan," imbuhnya.

Dalam keputusasaan Sidoine mencoba diet radikal dengan hanya makan wortel mentah saat makan siang, tapi tetap saja hasilnya tidak memuaskan.

"Saat itulah seorang teman mengatakan bahwa saya mungkin memiliki intoleransi makanan dan menyarankan agar saya mencoba melakukan tes intoleransi makanan," ungkap Sidoine.

Setelah melakukan tes ini, hasilnya menunjukkan bahwa Sidoine memiliki intoleransi terhadap sejumlah makanan, termasuk makanan sehat seperti wortel. Padahal beberapa bulan terakhir ia justru melakukan diet dengan hanya makan wortel.

"Mengurangi makanan yang masuk ke dalam daftar intoleransi yang saya miliki memberi efek besar. Dalam beberapa hari perut saya terasa lebih ramping," imbuh Sidoine.

Selain wortel, Sidoine juga intoleransi terhadap susu sapi dan ragi. Ia pun tidak mengonsumsi semua jenis makanan tersebut selama 3 bulan berikutnya. Tes intoleransi makanan membuat Sidone segera mengubah kebiasaan makannya dan menjalankan diet sehat. Kini bobot Sidoine stabil di 57 kg, ia telah menurunkan bobotnya sekitar 32 kg.

Menu makan Sidoine:

Sarapan: Smoothie (strawberry, blueberry, pisang dan kedelai)
Makan siang: Sup kentang buatan sendiri dengan daun bawang tanpa wortel atau sup krim tanpa susu
Makan malam: Omelet tanpa susu, kentang kukus dengan tuna dan jagung, serta ayam dan sayuran.

"Kini saya jauh lebih percaya diri pada musim panas. Saya akhirnya bisa menikmati belanja pakaian, padahal sebelumnya saya menghindarinya," imbuh Sidoine.

Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan antara intoleransi makanan dan berat badan.

"Intoleransi makanan merupakan masalah serius dan sering salah didiagnosis. Saya bertemu banyak klien yang secara konsisten makan sehat dan berolahraga secara teratur tapi masih merasa sulit untuk menurunkan bobot," imbuh Alli Godbold, seorang ahli gizi.

Dilanjutkan oleh Godbold, intoleransi makanan dapat menyebabkan reaksi kekebalan dalam tubuh yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau kesulitan dalam menurunkan berat badan.

Yuk, Biasakan Anak Senang Olahraga!


:
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Seorang anak sedang bersepeda di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo saat hari bebas kendaraan bermotor, Minggu (2/9/2012).
Jakarta - Olahraga adalah aktivitas yang wajib dilakukan siapa saja, tak terkecuali anak-anak. Aktivitas fisik ini akan membantu membentuk tulang dan otot yang kuat, serta jantung dan paru yang sehat. Anak yang rajin berolahraga akan tumbuh tinggi, sehat, dan bugar.


"Berbagai aktivitas fisik seperti bermain dan berlari, dapat menjadi bentuk olahraga (bagi anak-anak). Namun, dengan keteraturan akan memberi hasil maksimal," kata residen Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr.Sophia Benedicta Hage.

Kebiasaan beraktivitas olah fisik sejak kecil, lanjut Sophia, diharapkan akan terbawa sampai dewasa sehingga membentuk fisik yang kuat dan tak mudah sakit.

Kegiatan olahraga sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aktivitas keseharian. Olahraga, menurut Sophia, harus direncanakan, memiliki tujuan, dan berulang. Hal yang sama berlaku juga untuk anak-anak.

Sophia menjelaskan, ada kriteria yang menentukan apakah olahraga  pada anak sudah dilakukan dengan baik dan benar. Kriteria pertama adalah, aktivitas olahraga sebaiknya dilakukan setiap hari selama sekitar 1 jam. Sedangkan untuk senam dilakukan sedikitnya selama 30 menit.

"Olahraga sebaiknya dilakukan sebelum jam 10 pagi dan kena sinar matahari," imbuh Sophia yang menegaskan bahwa sinar matahari mengandung vitamin D yang berfungsi membentuk dan mencegah keropos tulang.

Pengukuran intensitas olahraga, menurut Sophia, tidak dapat dilakukan melalui keringat yang keluar. Keringat merupakan hasil pembakaran kalori. Banyaknya cairan yang keluar tidak mengindikasikan hal yang sama pada jumlah kalori.

"Berbicara olahraga berarti tentang intensitas. Baik pada orang dewasa maupun anak indikasinya meliputi detak jantung dan nafas," kata Sophia.

Detak jantung yang lebih cepat dan nafas tersengal, menandakan intensitas aktivitas mencapai sedang sampai tinggi. Akibatnya, detak jantung terasa lebih cepat, dengan nafas yang terengah.

Tips ajak anak olahraga

Kebersamaan keluarga menjadi salah satu kunci keberhasilan menumbuhkan kegemaran olahraga pada anak. Sophia mengatakan orangtua menjadi contoh bagi anak dalam beraktivitas fisik. "Tidak sulit membuat anak olahraga, ada beberapa kiat yang dapat dipraktikkan," kata Sophia

1. Orangtua harus berolahraga

Orangtua menjadi teladan bagi anaknya. Orangtua yang gemar berolahraga seperti berenang, jogging atau bersepeda akan memancing anak mengikuti kebiasaan sehat tersebut. Hasilnya, anak akan langsung mengikuti tanpa harus diperintah.

2. Tegakkan aturan dalam keluarga

Orangtua harus konsisten dan berperan utama dalam penegakan aturan. Penegakan aturan diharapkan bisa mengurangi kebiasaan buruk dalam keluarga. Sophia menyarankan kebiasaan duduk diam menonton televisi, bermain komputer, atau video game tidak boleh lebih dari 2 jam sehari. Hal ini akan mendorong anak beraktifitas fisik di luar selama beberapa jam. "Penegakan aturan berefek pada kebiasaan keluarga. Misalnya tidak langsung menyalakan televisi ketika bangun, atau berolahraga sebelum nonton," kata Sophia.

3. Ajak tetangga

Mengajak tetangga olahraga bersama bisa menjadi aktivitas seru dan menyenangkan. Selama berolahraga para orangtua kemungkinan membawa serta anaknya. Ketika orangtua berolahraga, anak bisa bermain bersama teman sebaya. "Akhirnya seluruh keluarga bisa beraktifitas bersama. Hal ini tentu lebih sehat dibanding duduk diam di rumah," kata Sophia.

Copyright 2011
Cara Merawat Wajah

Powered by
Free Blogger Templates