Minggu, 11 Maret 2012

Bronkopneumonia



Setelah postingan terdahulu mengenai Penyakit Prostat, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk memposting tentang Penyakit Bronkopneumonia.

Apa itu Bronkopneumonia ?

Bronkopneumonia adalah peradangan yang umum terjadi di paru-paru, juga disebut sebagai pneumonia bronkial, atau pneumonia lobular. Peradangan dimulai di saluran bronkial kecil (bronkiolus), dan secara tidak teratur menyebar ke alveoli peribronchiolar dan saluran alveolar. Inflamasi/ peradangan mengarah pada konsolidasi inflamasi lokal di bronkiolus serta alveoli dan sekitarnya dari paru-paru.

Penyebab Bronkopneumonia 

Sebagian besar broncho-pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama bakteri piogenik yang menimbulkan pneumonia supuratif. Adenovirus, virus influenza, Mycoplasma pneumoniae juga memainkan peran.

Bronkopneumonia sering terjadi pada manusia yang memiliki daya tahan tubuh rendah dan yang memiliki gangguan fungsi pertahanan saluran pernapasan. Jadi, anak-anak, orang tua dan orang sakit-sakitan atau lemah adalah populasi utama yang rentan terjangkit bronkopneumonia.

Bronkopneumonia adalah pneumonia yang paling umum pada anak.

Gejala Bronkopneumonia

Bronkopneumonia sering terjadi sekunder dari beberapa penyakit lain, seperti tracheobronchitis, bronkiektasis, emfisema, infeksi virus saluran pernapasan bagian atas, dan tirah baring lama di tempat tidur karena sakit parah. Jadi, beberapa gejala penyakit utama dengan mudah dapat menutupi gejala bronkopneumonia ini.
  • Batuk dan batuk berdahak keduanya gejala utama bronkopneumonia
  • Memiliki demam dan sesak napas
  • Bronkopneumonia parah akan menyebabkan masalah dalam sirkulasi darah, saraf, pencernaan dan sebagainya.
Pengobatan Bronkopneumonia 

Tindakan berikut ini biasanya efektif untuk setiap bronchitis dan pneumonia, seperti membersihkan udara dalam ruangan, istirahat di tempat tidur, makanan dan asupan cairan yang cukup, suplemen, latihan pernapasan.

Analgesik antipiretik adalah untuk demam. Jika pasien dengan sputum produktif, agen ekspektoran akan diberikan untuk mendorong keluarnya dahak. Jika pasien dengan batuk kering tanpa dahak, penekan batuk dapat dipertimbangkan untuk ini.

Terapi antibiotik dan terapi antiretroviral dapat digunakan untuk bronkitis dan pneumonia. Dalam hal ini program penobatan tentunya harus berdasarkan resep dokter.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright 2011
Cara Merawat Wajah

Powered by
Free Blogger Templates