Selasa, 28 Mei 2013

Tes Intoleransi dan Diet Sehat, Bobot Wanita Ini Turun 32 Kg



Before
After

Jakarta, Meskipun sudah mencoba untuk memilih makanan sehat dan rajin olahraga, bobot Sidoine Price (26) stabil di angka 89 kg. Hingga akhirnya ia melakukan tes intoleransi makanan dan menemukan penyebab utama bobotnya tidak bisa turun.

Sidoine yang berprofesi sebagai manajer mengungkapkan bahwa ia memang memiliki tubuh gemuk sejak lama. Tetapi selama beberapa tahun terakhir ia merasa bobotnya terus naik, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melakukan perubahan pola .

Sejak itu, Sidoine mulai makan lebih sehat, secara tetap makan 5 kali sehari dengan pola makan yang mengandung banyak protein dan sayuran seperti salad.

"Saya juga bergabung dengan gym dan mulai latihan 3 kali seminggu. Bobot saya memang turun, namun agak lama," ungkap Sidoine, seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (27/5/2013).

Merasa hasilnya tidak sepadan dengan hasil pengaturan pola makan dan latihan di gym yang ia jalani, ia tidak puas. Secara konstan, ia juga semakin buncit setiap kali makan. Ini membuatnya tidak nyaman dan malu.

"Berbulan-bulan makan sehat dan olahraga memberikan pengaruh yang sedikit untuk saya, terutama pada pembengkakan yang saya alami di perut setiap kali makan," imbuhnya.

Dalam keputusasaan Sidoine mencoba diet radikal dengan hanya makan wortel mentah saat makan siang, tapi tetap saja hasilnya tidak memuaskan.

"Saat itulah seorang teman mengatakan bahwa saya mungkin memiliki intoleransi makanan dan menyarankan agar saya mencoba melakukan tes intoleransi makanan," ungkap Sidoine.

Setelah melakukan tes ini, hasilnya menunjukkan bahwa Sidoine memiliki intoleransi terhadap sejumlah makanan, termasuk makanan sehat seperti wortel. Padahal beberapa bulan terakhir ia justru melakukan diet dengan hanya makan wortel.

"Mengurangi makanan yang masuk ke dalam daftar intoleransi yang saya miliki memberi efek besar. Dalam beberapa hari perut saya terasa lebih ramping," imbuh Sidoine.

Selain wortel, Sidoine juga intoleransi terhadap susu sapi dan ragi. Ia pun tidak mengonsumsi semua jenis makanan tersebut selama 3 bulan berikutnya. Tes intoleransi makanan membuat Sidone segera mengubah kebiasaan makannya dan menjalankan diet sehat. Kini bobot Sidoine stabil di 57 kg, ia telah menurunkan bobotnya sekitar 32 kg.

Menu makan Sidoine:

Sarapan: Smoothie (strawberry, blueberry, pisang dan kedelai)
Makan siang: Sup kentang buatan sendiri dengan daun bawang tanpa wortel atau sup krim tanpa susu
Makan malam: Omelet tanpa susu, kentang kukus dengan tuna dan jagung, serta ayam dan sayuran.

"Kini saya jauh lebih percaya diri pada musim panas. Saya akhirnya bisa menikmati belanja pakaian, padahal sebelumnya saya menghindarinya," imbuh Sidoine.

Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan antara intoleransi makanan dan berat badan.

"Intoleransi makanan merupakan masalah serius dan sering salah didiagnosis. Saya bertemu banyak klien yang secara konsisten makan sehat dan berolahraga secara teratur tapi masih merasa sulit untuk menurunkan bobot," imbuh Alli Godbold, seorang ahli gizi.

Dilanjutkan oleh Godbold, intoleransi makanan dapat menyebabkan reaksi kekebalan dalam tubuh yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau kesulitan dalam menurunkan berat badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright 2011
Cara Merawat Wajah

Powered by
Free Blogger Templates